Pentingnya Positioning Produk

Selasa, 08 November 2011 ·

Topik yang akan kita bahas kali ini sangat-sangat penting sebagai arahan mengembangkan merek dan usaha. Cukup lama juga waktu yang kami butuhkan untuk bisa menulis sebuah artikel yang memiliki informasi yang berguna namun tetap mudah dimengerti. Karena Positioning merupakan titik awal sebelum kita masuk ke Diferensiasi dan juga nantinya menentukan akan seperti apa arah pengembangan Merek yang dilakukan, sehingga tahapan penentuan Positioning harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Apa sih yang dimaksud dengan Positioning itu? Menurut Al Ries dan Jack Trout : "Positioning is not what you do to a product, but is what you do to the mind of the prospect. That is, you position the product in the mind of the prospect". Positioning adalah bagaimana kita ingin memosisikan produk kita dalam benak konsumen. Sedangkan menurut Kotler, positioning is the act of designing the company's offering and image to occupy a distinctive place in target consumers, benefits, and prices. Aktivitas merancang image dan penawaran perusahaan untuk mendapatkan posisi unik dari target konsumen. (semua definisi ini diambil dari buku "Memenangkan persaingan dengan segitiga PDB", MarkPlus&Co). Jadi positioning berbicara mengenai bagaimana produk kita akan diposisikan di dalam benak konsumen, apa yang kita janjikan kepada mereka saat mengonsumsi produk/jasa. Untuk lebih mudahnya, maka kita akan membahas contoh-contoh mengenai positioning dari beberapa Merek.
1. Bolu Pisang Villa
Makanan yang dijual di Batam oleh pasangan suami-istri Denni dan Selvi ini memposisikan produknya sebagai "Makanan Khas Batam". Dan ini kemudian direfleksikan pada slogan Bolu Pisang Villa, yaitu "Batam, ya kek pisang Villa". Dengan positionig yang dipilih ini menyebabkan konsumen akan mengingat produk ini untuk dibawa sebagai oleh-oleh jika mereka ke Batam.

2. Teh Botol Sosro
Minuman teh dalam botol ini tentunya sudah sangat legendaris di Indonesia, semua orang pasti tahu dan sudah pernah mencoba minuman ini. Sosro bisa dikatakan memiliki positioning sebagai "Ahlinya minuman teh siap saji dalam kemasan", hal ini bisa dianggap wajar karena teh botol Sosro merupakan pionir di industri ini (mungkin juga di dunia lho). Coba saja tanyakan pada teman-teman Anda, merek teh botol yang mereka tahu apa, mungkin 90% lebih jawabannya adalah teh botol Sosro. Dan bagaimana dalam iklan-iklan teh botol digambarkan minuman ini cocok untuk makanan apapun, situasi apapun, dan terakhir tentang ahlinya teh.

3. Kapal Api
Produk kopi bubuk dalam kemasan ini juga merupakan salah satu produk legendaris di Indonesia karena telah ada sejak 1927. Merek kopi yang memposisikan dirinya sebagai "Aroma dan rasa yang khas dari sang ahli" ini juga merupakan pemimpin pasar dikategorinya. Dan yang tidak bisa dilupakan, produk ini pun awalnya bermula dari industri rumah tangga lho. Kemampuan menjaga kualitas produk yang terbuat dari biji kopi pilihan, sehingga menghasilkan aroma dan rasa yang khas membuat positioning yang dipilih semakin menguatkan Merek Kapal Api dalam benak konsumen.

Dari positioning inilah kemudian diferensiasi akan diterjemahkan sehingga bisa menghasilkan keunikan sebuah produk di mata konsumen dan memberikan kredibilitas kuat terhadap Merek. Masih banyak contoh lainnya, tapi tidak akan kita bahas semuanya disini yah. Yang perlu diingat adalah kadang-kadang apa yang diposisikan oleh pemilik merek bisa saja tidak sama dengan apa yang ada di dalam benak konsumen. Bisa saja konsumen memiliki gambaran tersendiri mengenai posisi sebuah merek. Inilah yang disebut dengan Asosiasi Merek, dalam benak konsumen merek bisa diasosiasikan sesuai dengan pengalaman mereka mengonsumsi produk tersebut. Selain itu, asosiasi merek juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan, aktivitas kompetitor dan lainnya. Pada artikel lain mungkin kami akan membahas mengenai hal ini untuk lebih memberikan gambaran jelas. Intinya adalah pemilik merek harus bisa mengendalikan positioning yang ditentukan, diferensiasi yang dimiliki untuk kemudian dikomunikasikan sejelas-jelasnya menggunakan bahasa yang sesuai dengan target dan segmen konsumennya, agar terbentuk asosiasi merek dalam benak konsumen sesuai dengan keinginan pemilik merek.

Nah mengapa positioning begitu penting, seperti yang disebutkan di awal bahwa positioning merupakan titik awal dari penentuan strategi pengembangan merek. Setelah posisi yang diinginkan dipilih/ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan diferensiasi yang dimiliki dan dapat mendukung positioning yang telah dipilih agar tercipta kredibilitas yang sejalan. Dengan kredibilitas ini tentunya akan semakin memperkuat merek yang dimiliki. Ingat, jika positioning dan diferensiasi tidak sesuai, maka tidak akan tercipta kredibilitas, sehingga janji yang ingin disampaikan pada konsumen akan dianggap bohong dan berakibat pada penolakan konsumen terhadap merek. Yah istilah anak jaman sekarang "elo, gue, end!".

0 komentar:

Follow Me On Twitter

Tentang TGIF Consulting

Kami hadir memberikan layanan gratis untuk konsultasi mengenai Brand Management dan Marketing bagi pengusaha lokal pemula. Silakan bertanya kepada kami melalui email tgif.consult@gmail.com untuk mengetahui lebih lanjut mengenai layanan gratis ini.